Minggu, 20 Mei 2012

Proposal Kewirausahaan (Usaha Roti Goreng)



  
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


USAHA ROTI GORENG


BIDANG KEGIATAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN



Diusulkan oleh :

                          Bunga Pertiwi Prabawati                   (1013465391)
                                  Ceria Marcelina                        (1014465386)
                              Lilian Nila Sari Putri                     (1011464388)
                                  Suciati Rahmah                         (1011464604)
                              Yuliana Isma Graha                       (1121468743)






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER Raharja
STMIK RAHARJA
Jl. Jendral Sudirman No. 40, Modern Cikokol – Tangerang, Banten 15117
Phone : (021) 5529692 – 5529586
Fax : (021) 5529742
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1.        Judul Kegiatan                     : USAHA ROTI GORENGBELIA ”
2.        Bidang Kegiatan                  : PKM Kewirausahaan
3.        Bidang Ilmu                         : Komputer
4.        Pelaksana Kegiatan                     
a.    Nama Lengkap           : Bunga Pertiwi Prabawati S.   (1013465391)
                                    Ceria Marcelina                      (1014465386)
                                    Lilian Nila Sari Putri              (1011464388)
                                    Suciati Rahmah                      (1011464604)
                                    Yuliana Isma Graha               (1121468743)
b.    Perguruan Tinggi        : STMIK Raharja
c.    Alamat                        : Jl. Jendral Sudirman No.40, Modern Cikokol
                                      Tangerang, Banten 15117
d.   No Telp/HP                : (021) 90286677
e.    Email                          : ceriamarcelina@yahoo.com
5.        Dosen Pendamping
a.    Nama Lengkap            : Muhammad Rachman Mulyandi, S.E., M.B.A.
b.    NIP                              : 07133
c.    Alamat Rumah            : Jl. KH.Sholeh Ali No.50 Tangerang
6.        Biaya Kegiatan                    : Rp 45.000,00                   
7.        Jangka Waktu Pelaksanaan  : 1 bulan




Tangerang, 25 April 2012
Menyetujui,                                                                              
                      Dosen Pendamping                                               Pelaksana Kegiatan



(Muhammad Rachman Mulyandi, S.E., M.B.A.)                         (Ceria Marcelina)
   NIP : 07133                                                                           NIM : 1014465386


1) JUDUL KEGIATAN :  
USAHA ROTI GORENG “ BELIA


2) LATAR BELAKANG MASALAH
Mengonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang terlupakan di tengah kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu sarapan yang monoton. Padahal sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut, tetapi juga memberikan energi agar otak bekerja lebih optimal, dapat beraktivitas dengan baik dan tidak cepat mengantuk.
Sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum beraktifitas, makanan itu terdiri dari makanan pokok serta lauk pauk atau makanan lainnya yang dapat dijadikan sumber energi dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian menunjukkan pelajar yang rutin sarapan memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik dibanding yang berangkat dari rumah dengan perut kosong.
Di STMIK Raharja, mahasiswa yang melakukan kegiatan perkuliahaan di pagi hari cukup banyak dan rata-rata mereka jarang sarapan di rumah. Hal tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan di rumah atau di rumahnya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih sarapan di kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari terlambat masuk kelas.
Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan mahasiswa kampus Raharja yang membutuhkan sarapan yang praktis, bergizi dan dengan harga yang terjangkau.
Kami membuka usaha perdagangan roti goreng dengan nama ROTI GORENG “ BELIA ” yang menggunakan daging ayam ditambah sayuran sebagai isinya. Mahasiswa dapat memperoleh sarapan secara cepat dan bergizi dengan harga terjangkau dan yang penting tidak mengganggu proses belajar-mengajar.
Modal yang kami butuhkan untuk membuka usaha ini kurang dari lima puluh ribu rupiah. Modal tersebut kami perlukan untuk pembelian bahan pokok dan kemasan roti. Untuk biaya promosi, kami memakai fasilitas gratis SMS dari sebuah provider, sehingga mengurangi biaya modal.

3) PERUMUSAN MASALAH

·      Apakah usaha ROTI GORENG “ BELIA ” merupakan usaha yang      menguntungkan.
·      Kapan usaha ROTI GORENG “ BELIA ” mencapai titik impas.
·      Bagaimana saluran pemasaran usaha ROTI GORENG “ BELIA ”.


4)  TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah :
·      Memperoleh keuntungan.
·      Memberikan sarapan praktis dan bergizi bagi mahasiswa yang belum sarapan di rumah.
·      Menambah relasi di lingkungan kampus.
·      Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini.


5) LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dari kegiatan kewirausahaan ini diharapkan :
·      Memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang serta dapat bermanfaat bagi kalangan masyarakat.
·      Menciptakan entrepreneur sukses.
·      Menjadikan usaha Roti Goreng “ BELIA berkelanjutan setelah kegiatan ini selesai karena melihat prospek usaha kuliner yang sangat baik dengan semakin banyaknya kebutuhan mahasiswa berupa makanan serta letak usaha yang strategis.


6)  KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan program kewirausahan ini adalah :
·      Memudahkan mahasiswa Raharja memperoleh makanan sehat.
·      Sebagai sarana mahasiswa lain yang membutuhkan pekerjaan sampingan.
·      Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa Raharja sehingga diharapkan program ini menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman wirausaha agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja.
·      Menumbuhkan sikap dan perilaku bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki.
·      Sebagai aplikasi dari visi dan misi kampus Raharja.


7) GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

ROTI GORENG “ BELIAmerupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan memudahkan mahasiswa dalam memperoleh sarapan yang bergizi.
ROTI GORENG “ BELIA untuk kalangan mahasiswa juga merupakan solusi yang terbaik bagi mereka yang tidak sempat sarapan di rumah.
Dilihat dari prospek usaha ROTI GORENG “ BELIA  sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.
Kelebihan bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan memakai bahan-bahan yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara langsung oleh setiap anggota.
Jam operasional kegiatan usaha ROTI GORENG “ BELIA ” pada pagi hari dengan segmen pasar yaitu seluruh mahasiswa yang berkuliah di STMIK Raharja yang membutuhkan makanan secara praktis dan cepat.
Tahap awal yang dilakukan ROTI GORENG “ BELIA dalam membangun usahanya yaitu dengan melakukan promosi melalui media komunikasi seperti SMS dan BBM yang dikirim ke tiap mahasiswa STMIK Raharja. Sosialisasi dan promosi ini dilakukan satu minggu sebelum usaha dibuka. Kami pun melakukan promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui.

Bagan saluran pemasaran usaha ROTI GORENG BELIA
ROTI GORENG       BELIA
 
Konsumen
 
SMS, BBM
mulut ke mulut
 


Dengan keuntungan sebuah roti adalah Rp 2.500,00, ROTI GORENG “ BELIA menargetkan setiap hari penjualan memperoleh omset Rp 50.000,00.

8) METODE PENDEKATAN

Kami melakukan pengamatan terhadap mahasiswa Raharja yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas.
Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Adapun penjabarannya sebagai berikut :
Strength artinya kekuatan dalam bisnis perdagangan roti goreng
v Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus.
v Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM dan bertemu secara langsung.
v Usaha ini satu-satunya di dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan customer.
v Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa di kampus.
v Menawarkan harga yang terjangkau untuk kaum mahasiswa.
v Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah dimiliki oleh pengusaha.

Weakness artinya kelemahan dalam bisnis perdagangan roti goreng
v ROTI GORENG “ BELIA ” merupakan produk baru yang belum terlalu dikenal.
Untuk menangani kelemahan ini, kami melakukan promosi secara terus-menerus melalui media komunikasi serta pertemuan langsung dengan konsumen.
v Bahan isi dari roti goreng yang tidak tahan lama.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut kami membatasi pembelian bahan dan menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum kadarluasa.

Opportunities artinya peluang dalam bisnis perdagangan roti goreng
v Dapat membuka cabang usaha di kampus lain jika usaha roti goreng ini sudah stabil.
v Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa seperti rasa jamur, sosis, coklat, keju, dll disesuaikan kebutuhan mahasiswa.
v Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di kampus Raharja tetapi bisa di tempat lain (dengan sitem titip jual) dan segmentasi konsumen tidak hanya mahasiswa.
v Belum ada penjualan roti goreng di kampus ini, meskipun terdapat sebuah kantin tetapi belum tentu disukai konsumen. Karena itu, kami berasumsi bahwa pengadaan perdagangan roti goreng ini akan dapat mengundang para mahasiswa untuk membeli.

Threats artinya hambatan dalam bisnis perdagangan roti goreng
v Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli roti kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli roti yang kami buat ini.
Kami menangani ancaman trersebut dengan membuat kemasan yang menarik serta menggunakan isi roti sesuai permintaan konsumen.
v Adanya pesaing yang menjual roti goreng dengan harga yang lebih murah.
Untuk mengatasi ancaman tersebut, kami memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai isi roti serta cara pembuatan roti goreng agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain.


9) JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO
Nama kegiatan
Kegiatan Minggu
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
1
Riset Pasar
X



2
Promosi

X
X

3
Penjualan Roti


X
X
4
Evaluasi



X








Kegiatan dilakukan pada Bulan Maret 2012, dimulai pada minggu kedua melakukan riset pasar. Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, maka terciptalah usaha ROTI GORENG “ BELIA ”. Kami melakukan promosi pada minggu ketiga dan keempat, lalu melakukan penjualan pada tanggal 19-21 Maret 2012 dan 27-29 Maret 2012. Dan pada tanggal 31 Maret 2012 kami melakukan evaluasi atas pejualan yang telah dilaksanakan.

10) RINCIAN BIAYA :

1.      Biaya Pemasaran (promosi)
·         Pulsa SMS                                                                         = Rp     -

2.      Biaya Modal Awal
·         Pembelian ½ kg dada ayam                                              = Rp    14.000
·         Pembelian ¼ kg telur                                                        = Rp      4.000
·         Pembelian roti                                                                   = Rp      5.500
·         Pembelian tepung roti                                                       = Rp      5.000
·         Pembelian ¼ kg minyak goreng                                        = Rp      3.000
·         Pembelian saus sambal sachet                                           = Rp      5.000
·         Pembelian plastik ½ kg                                                     = Rp      3.500
·         Pembelian kentang ½ kg                                                   = Rp      3.000
·         Pembelian wortel                                                              = Rp      1.000
·         Pembelian masako                                                 = Rp      1.000 +
   Rp    45.000

3.      Biaya Operasional
·         Pembelian ½ kg dada ayam                                              = Rp    14.000
·         Pembelian 2 butir telur                                                      = Rp      2.000
·         Pembelian roti                                                                   = Rp    27.500
·         Pembelian ½ kg minyak goreng                                        = Rp      6.000
·         Pembelian saus sambal sachet                                           = Rp      5.000 +
                                                                                                         Rp    59.000

Rekapitulasi Biaya
1. Biaya promosi                                                                           Rp     -
2. Biaya modal awal                                                                     Rp    45.000
3. Biaya operasional                                                                      Rp    59.000 +
Total pengeluaran                                                                          Rp  104.000



Perhitungan Pendapatan (Cash Inflow) ROTI GORENG “ BELIA


Perhitungan Pendapatan
Total
Pendapatan per hari:
               10 roti x  Rp 5.000,00
*ket:    1 roti = Rp 5.000,00

Rp  50.000,00
Pendapatan keseluruhan
6 hari
*ket: operasional 6 x penjualan

Rp 255.000,00

Maka PayBack Period (PBP) = Pendapatan keseluruhan - Total pengeluaran
                                                                     Jumlah penjualan
                                               = Rp 255.000,00 – Rp 104.000,00 
                                                                    
                                               = Rp 2.500,00
                                            
Jika Asumsinya
Pendapatan kotor yang diterima dari setiap mahasiswa Rp 2.500,00
Maka jumlah pelanggan yang dibutuhkan untuk mencapai Break Event Point:
Ket.
Break Event Point (jika pendapatan sama dengan modal) Rp 45.000,00
Rata-rata pembelanjaan Mahasiswa Rp 4.500,00/ per orang

Maka BEP pelanggan =       Rp 45.000,00      =  10 orang per hari
                                             Rp   4.500,00/orang









11) DAFTAR PUSTAKA

Justin G. Longenecker, Carlos W. Moore, J. William Petty. 2001. Kewirausahaan
(Manajemen Usaha Kecil Buku I). Jakarta: Salemba Empat.

Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfa Beta.

Rangkulangir,freddy. 1997. ANALISIS SWOT : Teknik membedah kasus bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suryana. 2003. KEWIRAUSAHAAN: pedoman praktis, kiat dan proses menuju  sukses. Penerbit SALEMBA EMPAT. Jakarta.

Max Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

http://agfianto.blogspot.com/ yang diakses pada tanggal 31 Maret 2012.


http://www.lambungsehat.com/index.php?mod=news&id=23 yang diakses pada tanggal 21 April 2012.


http://wyw1d.wordpress.com/2011/12/06/pentingnya-sarapan-pagi/ yang diakses pada tanggal 21 April 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my clock

Mengenai Saya

Foto saya
Tangerang, Banten, Indonesia
kalau dulu pelajar tapi sekarang tittle nya udah ganti jadi mahasiswi, aku mahasiswi jurusan sistem informasi di sebuah perguruan tinggi raharja tahun angkatan 2010.. aku ini seorang yang simple, tapi terkadang juga ribet.. hmmpp jadi bingung yah :)